* Sebuah inspirasi dari tulisan Mbak Ujie "Die before you Die" di Face Book- 22/12/08..
Let’s just Die another day…. Bahwa ada kelanjutan dari hidup kita saat ini, dimana kematian hanyalah masalah ketidak mampuan tubuh melawan perputaran alam.
Seperti mesin-mesin di pabrik saya, tubuh juga mempunyai “life time” yang sudah bisa diperkirakan. Ke- awetan mesin-mesin itu, juga ditentukan oleh pemeliharaannya, baik secara fisik maupun non fisik. Perawatan fisik sudah umum dilakukan.. namun Non fisik yang kerap diabaikan.
Saya teringat banyak leluhur kita yang men Sakral
Saya melihat bahwa esensi spiritual dari pen “Sakral” an tersebut, terlepas dari tujuan2 lain mereka, adalah memberikan jiwa, roh, spirit serta semangat kepada benda-benda tersebut sehingga seolah jadi menyatu, lebur dengan diri mereka. Hasilnya adalah Totalitas yang sempurna…. Penghayatan yang dahsyat… unconditional love.. Sehingga tidak heran bila kadang hanya karena merasa payungnya terusik, darah harus mengalir.
Sementara ini, di jaman ini, aspek fisik sudah jarang di kaitkan dengan non fisik. Di pabrik tempat saya contohnya, aspek ini pun sulit dikembangkan… bukan berarti bahwa saya mau mesin-mesin pabrik di beri kemenyan secara rutin, tapi hati lah yang harus banyak bicara.. seberapa jauh kita bisa menyelimuti mesin dengan aura cinta kasih, seberapa jauh diri kita, jiwa kita melebur dengan "jiwa" mesin…hal-hal tersebut akan mempengaruhi bukan saja usia dari mesin, tetapi kondisinya berpengaruh kuat terhadap masa transisi dengan mesin baru saat mesin ini sudah harus berhenti beroperasi total.
Bila kita melihat tubuh fisik kita, maka transisi kehidupan jiwa, roh, spirit disaat tubuh ini sudah harus berhenti total beroperasi, adalah bagaimana selama ini kita mengelola, mengolah, dan mempertahankan keseimbangan antara aspek fisik dan non fisik ini. Sehingga buat saya, life is forever… Dengan keseimbangan ini, masa transisi dari “mesin lama, ke mesin baru” dari kehidupan sekarang ke kehidupan baru akan berjalan baik… keindahan Transisi kehidupan yang mbak Ujie ceritakan terjadi atas diri kawan kita akibat meledaknya tabung gas itu, saya yakini adalah hasil olahan yang mumpuni atas kedua aspek tadi.
Banyak contoh bahwa mereka yang sudah mendahului kita berpindah ke kehidupan lain, masih pula terasa “hidup” di tengah kita saat ini. Kita masih bisa merasakan semangatnya, dengus nafas perjuangannya.. masih bisa mencium harum namanya.. dan masih bisa merasakan manfaat ilmunya yang tak terbatas… buat saya, they just never die..
......So, Let’s Die Another Day….’
Salam