Gusti Allah Ora Sare



Tuhan tidak Tidur... Ungkapan berbahasa jawa itu sebenarnya sudah ratusan tahun beredar di kalangan masyarakat jawa (pasti..tidak perlu diragukan). Namun, menurut koran kompas, ungkapan itu kembali banyak disebut saat wapres JK yang berasal dari seberang pulau jawa, meng-kutip nya. beberapa saat lalu. Menjadi agak bernuansa lain, karena bukan kebiasaan JK melontarkan suatu ungkapan dalam bahasa jawa, sedangkan dalam bahasa daerahnya sendiri pun tidak pernah dilakukannya (setidaknya sepengetahuan Kompas, hi hi...).

Sebenarnya, yang menarik justru makna dari ungkapan itu sendiri. Bagi JK, apa yang dialaminya saat ini, yang kalau saya tidak salah ingat, menyangkut kegagalan beliau bertahan di kursi Wapres/presiden, sudah ada yang men-design. Beliau meyakini bahwa ada rencana lain yang lebih baik, yang sedang dipersiapkan Gusti Allah, yang belum diketahui oleh pak JK itu sendiri, sampai saat kalimat/ungkapan itu dilontarkannya. Walau, ungkapan tersebut sebenarnya juga bisa bermakna ganda, tergantung situasi dan nada yang disampaikan. Kalimat tersebut, bisa berarti 'warning', yang bisa berbunyi..bahwa " Berhati-hati lah kamu.., yang menganiaya diriku.. Bahwa Tuhan tidak pernah Tidur, pasti melihat perbuatan mu pada diriku... dan Dia pasti tidak akan tinggal diam...' heem... Cukup serius ya...

Bukan karena kebetulan yang mengucapkan adalah seorang Wapres, maka kalimat itu menjadi agak unik dan dalam maknanya. Banyak orang yang memang sebelumnya sudah beranggapan seperti itu. Termasuk saya sendiri. Sejak saya masih kecil, kalimat itu sering didengung kan oleh almarhumah nenek saya. Waktu itu, ungkapan ini sering digunakan beliau hampir disegala situasi... Saat saya ketahuan oleh beliau meminum air kelapa di warung depan rumah, (masalahnya adalah karena saat itu jam 11 siang di bulan puasa), ungkapan itu keluar dari bibir beliau, sedikit bernada ancaman 'Gusti Allah Ora sare.. Mesti koe bakal di hukum karo Gusti Allah..'. (Pada waktu itu, saya jadi betul-betul menyesal..... kenapa tidak beli saja di warung ujung jalan, mungkin Gusti Allah Ora Sare, tapi yo Ora Weruh/Tidak tidur tapi juga tidak melihat...ha ha...). Contoh lain, saat saya sedang gundah, beliau juga berkata, bernada menghibur, bahwa..' Gusti Allah Ora sare...pasti akan membantu memecahkan masalah mu....' Atau, ketika saya bubar sama pacar, beliau dengan bijak masih menggunakan ungkapan itu, bernada setengah menghibur, setengah mengancam ... "Gusti Allah Ora Sare....kalau pacarmu yang salah, pasti sudah diatur agar kamu dapet yang lebih baik dan cantik...tapi kalo kamu yang ngawur, kamu bisa jadi perjaka tua..." begitu kata beliau... Alhamdulillah, saya ternyata cepat kawin....

Jadi rupanya ungkapan ini rada-rada multi fungsi... Soalnya adalah, seberapa jauh kita sudah menyampaikan masalah kita, berpasrah diri memohon pertolongannya dan meyakini, mensyukuri bahwa yang diberikan Gusti Allah itu adalah yang sebaik-baiknya rencana bagi kita ?

Bila belum... Bisa jadi bahwa Memang GUSTI ALLAH ORA SARE...TAPI YA ORA PEDULI..!..Tuhan Tidak Tidur, Tapi Beliau Juga Tidak Peduli....

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu diberi petunjuk dan jalan yang benar, serta dimudahkan untuk melaluinya.. Amin.






Salam.
Powered By Blogger

WeLCoMe....


SELAMAT DATANG ....
ANDA BERADA DI HALAMAN UTAMA DARI

" MY WONDERFUL WORLD ".

DARI HALAMAN UTAMA INI, ANDA DAPAT
MENG-AKSES TULISAN-TULISAN RINGAN
SAYA (CoRat- CorET) dan (Kata Hati)

ATAU TULISAN YANG INSPIRATIF TENTANG DUNIA MARKETING DAN MANAGEMENT (MarKetinG & ManAjeMeN Tips) SERTA PENDAPAT DARI PARA PAKAR ATAU PUBLIC FIGURE (BinTang TaMu) ,

SEDIKIT BANYAK TENTANG SAYA (Personal) DAN
HAL-HAL LAINNYA YANG MENARIK.

SALAM
Arief


Powered By Blogger