Peluang Emas Itu bernama Komplain (bag 2)

"..Pada bagian pertama, sudah dibahas penyebab terjadinya komplain, dan manfaat komplain untuk perusahaan maupun untuk kita secara pribadi, sebagai personil yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Bagian kedua ini, lebih ditujukan untuk mengulas beberapa technik yang dapat digunakan untuk menghadapi kemarahan pelanggan, agar justru dapat menjadi lebih erat hubungannya dengan perusahaan atau dengan kita.."


II. The Tactics

Nah, karena blog ini lebih ditujukan untuk tema2 yang agak-agak spiritual, kekuatan pikiran, berbau-bau energi/subtle energi dan Unik tapi bukan klenik, maka metode yang akan saya bahas lebih mengarah ke kombinasi penggunaan kekuatan pikiran, doa dan pernafasan, dicampur sedikit2 dengan cara konvensional.

1. Bagaimanapun juga, yang pertama adalah doa, mohon kelancaran kepada Nya, paling tidak sebut Asma Nya.. Berdoa agar diberi kemudahan dalam menyelesaikan masalah, dan memohon bahwa masalah yang dihadapi bisa membuat pribadi kita menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat.

2. Lalu, yang juga tidak kalah pentingnya, adalah meminta maaf atas ketidak nyamanan yang ditimbulkan oleh kasus ini. Pihak kita bersalah ataupun tidak bersalah, meminta maaf hukum nya adalah mutlak dan wajib. Permintaan maaf adalah karena si pelanggan sudah bersusah payah meluangkan waktu dan pikirannya, dan terjadi perasaan ketidaknyamanan. Jadi permintaan maaf bukan pengakuan bersalah. Tunjukan empati.

3. Selanjutnya, dengarkan baik-baik kemarahan atau keluhan itu, tidak usah banyak disela, dan buat catatan2 kecil, sebagai bahan deteksi dan analisa masalah yang lebih dalam. Serta bahan pemecahan masalah.

4. Dalam kondisinya, biasanya pelanggan lebih sensitif dan merasa paling benar.. Oleh karena itu, bijaklah dalam menggunakan kata-kata dalam berkomunikasi. Gunakanlah kalimat yang bernada menyejukan, dan lembut serta positif.....
Hindari kalimat dan kata-kata negatif atau yang berbau konfrontatif dan merendahkan.

5. Pikirkan sebuah solusi, Tidak mencari kambing hitam... Pelanggan tidak mau tahu masalah internal. Jadi Tidak perlulah untuk menyalahkan bagian produksi atau bagian pengiriman atas produk yang cacat, tapi bagaimana caranya bahwa sementara pelanggan tidak bisa menggunakan produknya, dia tidak merasa terlalu dirugikan. Contoh sederhana adalah diberikan pinjaman sementara produk yang berfungsi mendekati atau mirip dengan yang sudah dibeli, sambil produk yang cacat tersebut diperbaiki.

6. Kadang tanpa dapat dihindari, sulit menemukan kata sepakat, yang berujung pada memanasnya situasi, atau terjadi deadlock, dimana masing-masing pihak berkeras mempertahankan pendapatnya.. Dalam hal ini, usahakan untuk mendapatkan jeda selama beberapa saat. Saat Mengendapkan masalah seperti ini, terbukti banyak hal atau ide positif yang tiba-tiba muncul. Alasan untuk meminta jeda bisa dikemukakan dengan baik menggunakan seribu macam usulan tergantung dari kondisi nya, mulai dari menikmati minuman yang dihidangkan, memberikan jamuan makan siang, memberi beberapa materi untuk dipelajari dulu dirumah yang berhubungan dengan produk atau jasa terkait, atau mengingatkan bahwa sudah masuk waktu beribadah (shalat).


7. Kalau masalah tidak bisa diselesaikan dalam seketika, dan jeda terjadi dalam hitungan hari, ini memberi kesempatan kepada kita untuk bertindak lebih jauh.. Maksudnya, selain bisa kita diskusikan dan teliti lebih dalam hal yang dikeluhkan di internal perusahaan, juga bisa kita "garap" dari rumah secara lebih leluasa. Yaitu, dengan cara mendoakan....Lalu dalam meditasi atau doa kita, Visualisasikan berulang-ulang bahwa semua berjalan lancar, Ada jabat tangan yang hangat, si pelanggan dapat tersenyum puas dan gembira . Lakukan dengan hati dan pikiran yang jernih dan keyakinan yang tinggi bahwa masalah akan segera terpecahkan dengan baik. Kelihatannya seperti hal yang sederhana, tetapi ini adalah suatu usaha yang termasuk powerful, karena kita pada intinya juga berpasrah diri kepada Sang Pencipta Semesta, memohon bantuan Tangan-Tangan Nya yang perkasa dan Adil. Yakinilah bahwa Jalan keluar yang baik pasti terbuka, dan solusi masalah bisa timbul dengan cara-cara yang tak terduga.


8. Perlu diingat, bahwa dalam kondisi marah, Gelombang otak si pelanggan menjadi tidak teratur, dan kasar. Medan energi yang kotor dan tidak sehat yang dihasilkan tersebut dapat mengkontaminasi kita. Akibatnya, emosi bahkan kesehatan kita dapat terpengaruh. Sehingga untuk menghadapinya Gelombang kita harus teratur ... alias kita harus bersikap tenang. Selain itu, untuk perlindungan diri, laksanakan penutupan aura, dan niatkan bahwa energi negatif tidak akan bisa menembus aura kita yang tertutup (sederhananya dengan cara meniatkan dan menvisualisasikan aura yang kuat dan tak tertembus dengan membentengi tubuh kita). Untuk lebih menguatkan, niatkan pula bahwa bila ada energi negatif yang masih juga bisa menembus lapisan aura kita, akan terbasuh ke inti bumi melalui cakra dasar kita (grounding).
Jangan Lupa pula, niatkan melakukan pengiriman energi positif kepada pelanggan tersebut , dengan memusatkan perhatian kita kepada cakra jantung dan mahkota kita, dan bayangkan energi cinta kasih mengalir menyirami dan memberkati pelanggan kita itu sepanjang proses negosiasi/pembicaraan. Niatkan pula bahwa energi yang dikirim akan mengubah energi negatif si pelanggan tersebut menjadi ketenangan, pengertian, serta kedamaian.

9. Usahakan untuk banyak mengikuti pelatihan khusus menghadapi keluhan pelanggan atau bernegosiasi. Selain itu, karena bernegosiasi adalah termasuk dalam katagori ketrampilan yang harus dipelajari, dilatih dan terutama dialami sendiri, maka jam terbang yang tinggi juga berperan penting. Untuk itu, jangan menghindar bila menghadapi masalah dengan pelanggan. Jangan dialihkan ke rekan sekerja ataupun staf kita. Tangani sendiri agar jam terbang makin banyak, dan kita akan semakin terampil.

10. Saat mengakhiri, Berterima kasih kepada pelanggan yang sudah meluangkan waktu dan energi nya

11. Bila perlu, kirim bunga atau hadiah atau sekedar surat ucapan terima kasih sambil disampaikan bahwa keadaan atau hal yang dikeluhkan sudah diperbaiki.

12. Diawali dengan Doa, akhiri dengan berterima kasih dan Bersyukur kepada Tuhan YME bahwa masalah sudah selesai, dan mendoakan pelanggan agar selalu diberi jalan yang baik (dalam hati saja ya.. Ha ha.. kalau terdengar, malah salah paham dan tersinggung ya..ha ha).

13. Apapun hasilnya, ambil hikmahnya.

Sebenarnya banyak sekali tehnik yang belum diulas, termasuk didalamnya adalah bagaimana mengenal karakter dan sikap pelanggan dengan cepat, agar kita juga bisa bersikap dan bertindak yang sesuai dengan karakter ataupun kepribadiannya. Karena, beda gaya pastilah beda cara pendekatannya. Tapi Percayalah, bahwa tehnik-tehnik diatas pun sudah terbukti efektif, silakan diterapkan...


Salam
Powered By Blogger

WeLCoMe....


SELAMAT DATANG ....
ANDA BERADA DI HALAMAN UTAMA DARI

" MY WONDERFUL WORLD ".

DARI HALAMAN UTAMA INI, ANDA DAPAT
MENG-AKSES TULISAN-TULISAN RINGAN
SAYA (CoRat- CorET) dan (Kata Hati)

ATAU TULISAN YANG INSPIRATIF TENTANG DUNIA MARKETING DAN MANAGEMENT (MarKetinG & ManAjeMeN Tips) SERTA PENDAPAT DARI PARA PAKAR ATAU PUBLIC FIGURE (BinTang TaMu) ,

SEDIKIT BANYAK TENTANG SAYA (Personal) DAN
HAL-HAL LAINNYA YANG MENARIK.

SALAM
Arief


Powered By Blogger