(bagian 2 dari 2 tulisan)
Teman teman sekalian, banyak sekali kisah-kisah menarik seputar bencana, dari yang dramatis, sampai hal-hal yang ringan.. Bila dicermati, Semua bisa memberi kita pelajaran yang baik. Di bagian pertama, secara sepintas kita sudah bicara tentang kekuatan fisik seseorang yang dapat mendukung performancenya dalam melarikan (baca ; menyelamatkan diri) dari bencana gempa.
Lalu, kekuatan apa lagi yang akan sangat membantu dalam situasi seperti ini ....... ?
Menurut saya, tidak lain adalah kekuatan DOA dan affirmasi.
Contoh dalam hal ini, adalah masih tentang HP, tapi hal ini dialami oleh teman wanita saya yang berkantor di salah satu gedung di kuningan, jakarta.
Sebelum gempa terjadi, teman saya yang sedang hamil muda ini sibuk mencari hp nya di ruangannya... Tapi sampai pusing keliling keliling, si Hp tak kunjung di jumpa. Karena itu, teman saya ini berinisiatif mencari kedalam mobilnya yang di parkir di halaman parkir di kantornya tersebut. Mungkin setelah makan siang diluar tadi, Hp tertinggal di mobil, pikirnya... Kebetulan, Hp nya juga sedang dalam kondisi silent, sehingga tidak bisa dilacak melalui telepon kantornya. Ternyata, di mobilnya, Hp itu tidak juga ketemu. Dengan setengah putus asa teman ini berniat kembali ke kantornya di lantai 7 gedung tersebut...
....Saat itulah guncangan terjadi....
Dia sangat bersyukur bahwa dia sedang berada di bawah, sehingga tidak perlu ikut berdesakan dan ber-panik ria menuruni tangga darurat, yang untuk kondisi hamil tentu cukup membahayakan.... Anehnya, saat situasi sudah normal, Hp nya ditemukan di laci meja nya. Sedangkan dia sangat meyakini bahwa beberapa kali dia sudah memeriksa laci tersebut... Heemmm.... Andai hp nya tidak "hilang", mungkin akhir cerita akan sedikit berbeda ya...
Satu contoh lagi, yang dialami teman pria saya, yang juga berkantor di salah satu gedung tinggi di jakarta. Saat guncangan terjadi, ditengah kepanikan orang-orang meninggalkan tempatnya dan berdesakan menuruni tangga darurat yang sempit, teman saya ini bahkan mengalami kesulitan memasuki tangga darurat karena penuh sesaknya orang2 yang menuruni tangga. Dia menuturkan, sempat akan menunda niatnya melewati tangga.. tetapi dorongan dari orang2 panik di belakangnya yang kuat, tidaklah terlawan.
Dengan pasrah dia ikut memasuki tangga yang penuh sesak, sambil melafalkan doa dan afirmasi yang memang sering di panjatkan dan diucapkannya.... Ajaibnya, teman saya seolah tidak ingat lagi apa yang terjadi. Sadar-sadar, dia sudah berada di bawah, di area parkir mobil, dengan kondisi baik, nafas biasa tanpa tersengal... Seolah tidak habis menuruni ribuan anak tangga dalam kepanikan. Teman saya ini benar2 sama sekali tidak ingat bagaimana proses dia bisa sampai di bawah...
Kejadian pada Kedua contoh tersebut, bagi saya bukanlah suatu kebetulan belaka. Tetapi hal tersebut adalah juga merupakan suatu hasil "latihan" olah batin dan praktek spiritual yang terus menerus.. Dimana doa dan afirmasi sudah menjadi nafasnya, meditasi sudah menjadi salah satu kebutuhan hariannya, disamping kebutuhan ritual keagamaannya.
Disadari atau tidak, menurut saya ada suatu kekuatan yang besar, yang telah menuntun mereka sehingga terhindar dari keadaan yang kurang menguntungkan itu... teman wanita saya, Hp nya telah "di sembunyikan" oleh energi/zat yang Maha Agung, sehingga secara tidak langsung (menurut saya sih secara langsung), diselamatkan dari keadaan yang kurang menguntungkan, yaitu berlarian berebutan menuruni ratusan anak tangga dalam kondisi berbadan dua.
Sedangkan teman pria saya, juga langsung di bukakan jalan yang lapang dihadapannya, sehingga tanpa kesulitan, dengan sangat cepat dia bisa sampai dibawah..walau tanpa dia ingat lagi prosesnya... Saya yakin, saat proses berlangsung, dia dituntun oleh energi/zat yang maha agung untuk menuruni tangga, dan tak seorangpun menjadi korbannya,... korban kecepatan gerak dan mungkin liukan tubuhnya menguak kerumunan dan jejalan sekian banyak orang di tangga darurat itu. Karena, energi yang membantunya adalah energi positif, hasil ketekunannya memanjatkan doa kepada Allah swt, sehingga tidaklah akan mencederai orang-orang disekitarnya.
Banyak sekali kisah lain yang lebih dramatis dan mengagumkan tentunya dalam upaya manusia menyelamatkan diri dari bencana. Namun, dari kisah sederhana ini pun, kita sudah bisa belajar banyak tentang kebesaran Nya...
Ah..serius sekali bagian ke 2 ini...
Salam
Lalu, kekuatan apa lagi yang akan sangat membantu dalam situasi seperti ini ....... ?
Menurut saya, tidak lain adalah kekuatan DOA dan affirmasi.
Contoh dalam hal ini, adalah masih tentang HP, tapi hal ini dialami oleh teman wanita saya yang berkantor di salah satu gedung di kuningan, jakarta.
Sebelum gempa terjadi, teman saya yang sedang hamil muda ini sibuk mencari hp nya di ruangannya... Tapi sampai pusing keliling keliling, si Hp tak kunjung di jumpa. Karena itu, teman saya ini berinisiatif mencari kedalam mobilnya yang di parkir di halaman parkir di kantornya tersebut. Mungkin setelah makan siang diluar tadi, Hp tertinggal di mobil, pikirnya... Kebetulan, Hp nya juga sedang dalam kondisi silent, sehingga tidak bisa dilacak melalui telepon kantornya. Ternyata, di mobilnya, Hp itu tidak juga ketemu. Dengan setengah putus asa teman ini berniat kembali ke kantornya di lantai 7 gedung tersebut...
....Saat itulah guncangan terjadi....
Dia sangat bersyukur bahwa dia sedang berada di bawah, sehingga tidak perlu ikut berdesakan dan ber-panik ria menuruni tangga darurat, yang untuk kondisi hamil tentu cukup membahayakan.... Anehnya, saat situasi sudah normal, Hp nya ditemukan di laci meja nya. Sedangkan dia sangat meyakini bahwa beberapa kali dia sudah memeriksa laci tersebut... Heemmm.... Andai hp nya tidak "hilang", mungkin akhir cerita akan sedikit berbeda ya...
Satu contoh lagi, yang dialami teman pria saya, yang juga berkantor di salah satu gedung tinggi di jakarta. Saat guncangan terjadi, ditengah kepanikan orang-orang meninggalkan tempatnya dan berdesakan menuruni tangga darurat yang sempit, teman saya ini bahkan mengalami kesulitan memasuki tangga darurat karena penuh sesaknya orang2 yang menuruni tangga. Dia menuturkan, sempat akan menunda niatnya melewati tangga.. tetapi dorongan dari orang2 panik di belakangnya yang kuat, tidaklah terlawan.
Dengan pasrah dia ikut memasuki tangga yang penuh sesak, sambil melafalkan doa dan afirmasi yang memang sering di panjatkan dan diucapkannya.... Ajaibnya, teman saya seolah tidak ingat lagi apa yang terjadi. Sadar-sadar, dia sudah berada di bawah, di area parkir mobil, dengan kondisi baik, nafas biasa tanpa tersengal... Seolah tidak habis menuruni ribuan anak tangga dalam kepanikan. Teman saya ini benar2 sama sekali tidak ingat bagaimana proses dia bisa sampai di bawah...
Kejadian pada Kedua contoh tersebut, bagi saya bukanlah suatu kebetulan belaka. Tetapi hal tersebut adalah juga merupakan suatu hasil "latihan" olah batin dan praktek spiritual yang terus menerus.. Dimana doa dan afirmasi sudah menjadi nafasnya, meditasi sudah menjadi salah satu kebutuhan hariannya, disamping kebutuhan ritual keagamaannya.
Disadari atau tidak, menurut saya ada suatu kekuatan yang besar, yang telah menuntun mereka sehingga terhindar dari keadaan yang kurang menguntungkan itu... teman wanita saya, Hp nya telah "di sembunyikan" oleh energi/zat yang Maha Agung, sehingga secara tidak langsung (menurut saya sih secara langsung), diselamatkan dari keadaan yang kurang menguntungkan, yaitu berlarian berebutan menuruni ratusan anak tangga dalam kondisi berbadan dua.
Sedangkan teman pria saya, juga langsung di bukakan jalan yang lapang dihadapannya, sehingga tanpa kesulitan, dengan sangat cepat dia bisa sampai dibawah..walau tanpa dia ingat lagi prosesnya... Saya yakin, saat proses berlangsung, dia dituntun oleh energi/zat yang maha agung untuk menuruni tangga, dan tak seorangpun menjadi korbannya,... korban kecepatan gerak dan mungkin liukan tubuhnya menguak kerumunan dan jejalan sekian banyak orang di tangga darurat itu. Karena, energi yang membantunya adalah energi positif, hasil ketekunannya memanjatkan doa kepada Allah swt, sehingga tidaklah akan mencederai orang-orang disekitarnya.
Banyak sekali kisah lain yang lebih dramatis dan mengagumkan tentunya dalam upaya manusia menyelamatkan diri dari bencana. Namun, dari kisah sederhana ini pun, kita sudah bisa belajar banyak tentang kebesaran Nya...
Ah..serius sekali bagian ke 2 ini...
Salam