Reiki Tidak Mudah…walaupun juga Tidak Sulit…. Paling tidak ini menurut pendapat dan pengalaman saya. Lho, padahal
Syarat attunement juga gampang…tidak perlu menguasai jurus tendangan tanpa bayang, tidak harus tahan pukulan, tidak perlu puluhan tahun jadi pendekar dulu…
Tempat tidak harus dihutan, dikuburan, .... di rumah sendiri bisa, di hotel apalagi, walau rada mahal tapi kenyang & wangi ! aromanya lavender, bukan menyan !.
………………………….well…Tidak Sulit !!
Tidak seperti halnya pelatihan beladiri atau perkumpulan olahraga yang menyelenggarakan latihan bersama secara teratur (kira-kira seminggu 2 kali) untuk jangka panjang, workshop reiki biasanya amat pendek…program master saja rata-rata 3 hari, malah banyak yang lebih singkat ! Setelah workshop, jarang…atau malah sekali-sekali saja ada latihan bersama, tidak ada acara pembajaan, kenaikan tingkat, dll.
……………………….Tidak Sulit Kok !!
Penguasaan Reiki membutuhkan komitmen untuk melakukan meditasi secara rutin dan meluangkan waktu untuk berlatih serta mencari kesempatan seluas-luasnya untuk mempraktekan atau menerapkan ilmu ini. Buat mereka yang mudah sungkan, mengulurkan tangan untuk membantu orang lain yang sakit/membutuhkan, adalah pekerjaan yang amatlah sulit ! kadang orang pun akan memandang curiga atas niat tulus kita.. kalau demikian, bagaimana caranya mencari ajang penerapan (baca : sasaran praktek) penyembuhan ? paling hanya kepada diri sendiri (self healing teruusss )… mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah mudah kita membuang perasaan sungkan kita ?
ha ha…, sebenarnya self healing terus juga baik… tapi, semakin banyak kita memberi (pada orang lain), semakin banyak pula kita menerima, bukan ? jadi, ya harus tidak boleh sungkan kalau mau dapat kesempatan !
……………………tidak juga sulit ah.. !!
Untuk rileks, dianjurkan pula sambil senyum, tapi itupun harus lihat-lihat keadaan, karena senyum-senyum terus juga bisa membuat pasien tersinggung, dikira tidak menghargai kondisinya.
Beda dengan ilmu-ilmu lain didunia persilatan, yang kalau sambil teriak dan ngotot, sinar energinya semakin besar memancar (lihat di film-film.. he he), Pengerahan reiki justru harus rileks, tenang dan santai… tidak usah diburu-buru. Kelihatannya mudah, tapi justru saaaangat tidak mudah dibandingkan kalau sambil teriak dan ngotot. Karena, pada dasarnya, secara “default-nya”, manusia dilahirkan untuk teriak dan ngotot itu, ha ha.. jadi kalau harus tenang dan sabar, latihannya justru harus mati-matian. Untuk bisa tenang, kursus nya pun mahal-mahal.. Untuk belajar salah satu metode relaksasi atau stress management saja, misalnya, bayarnya harus jutaan, bahkan ada sekolahnya sampai S3.
Kalau “ngotot sambil teriak”, apa ada sekolahnya ?
Saat kita menghadapi teman atau keluarga sendiri yang sakit, dan memerlukan pertolongan dengan segera, seringkali kita justru menjadi tidak mudah tenang, bahkan cenderung panik dibanding bila harus menolong orang lain. Apapun yang kita kerjakan jadi seperti serba salah… padahal semakin kita panik, energi yang keluarpun makin tidak optimal.
Selain panik melihat kondisi si pasien, seringkali kita juga terbebani bahwa kita harus sukses, dan berhasil menyembuhkan…kalau perlu secepat mungkin ! Kita merasa harus sukses, hal ini bisa karena terlalu khawatir dengan kondisi pasien, ataupun malah karena terlalu dibebani gengsi yang tinggi sebagai seseorang yang sudah dikenal memiliki ilmu Reiki… ha ha ha, apapun itu, percayalah aliran energinya justru makin tidak efektif. Sedangkan dokter pun, kadang juga tidak sukses, dan tidak pernah bisa menyembuhkan secara instant… seringkali, kita justru ingin serba ajaib…
……………………So…Tidak mudah ?
…………………………Ya…tidak sulit Niih…!
Melihat kondisi saat ini, dimana mendapatkan ilmu Reiki relative mudah dan bisa dibilang murah (saat ini banyak para Master yang berbaik hati memberikan attunement secara gratis), timbul kecenderungan untuk justru menyepelekan atau menganggap remeh Reiki...”. Dapatnya mudah, dilupakannya juga gampang”… Perilaku seperti itu masih kuat tertanam di masyarakat. Padahal orang-orang yang pernah mendapat attunement, sebenarnya adalah merupakan orang-orang pilihan. Tuhan menghendaki mereka menjadi penyalur Energi Nya… karena justru jutaan orang lainnya tidak tahu dan tidak mau tahu (istilahnya tidak mendapat pencerahan he he..) tentang Reiki. Selain itu, banyak yang kesulitan mendapatkannya (tidak tahu harus pergi kemana, atau belajar dimana untuk mendapatkan Reiki)….
Setelah tahu bahwa Reiki itu tidak mudah, semoga teman-teman yang melihat bahwa sesuatu yang tidak mudah adalah yang sesuatu berharga tinggi, justru semakin berniat mempelajari dan makin rajin mengolahnya, karena makin yakin betapa berharganya Reiki…
Buat teman-teman yang justru mengutamakan dan memandang dari sisi, kepraktisan pun, pada tulisan ini harus tetap dapat melihat bahwa Reiki itu, walau tidak mudah… tapi sudah pasti tidaklah sulit……tetap praktis deeh…
Reiki menjadi Tidak mudah, bila kita berhenti pada kendala-kendala diatas… Tidak Sulit, bila kita tidak gampang berputus asa dan rajin melatih diri……
Selamat Berlatih !
- Salam -